Sabtu, 28 Februari 2009

Minat Orang Asing Belajar Bahasa Indonesia Menurun

TEMPO Interaktif, Jakarta:Minat orang asing belajar bahasa Indonesia menurun akibat sejumlah faktor di dalam negeri. Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono mengatakan gejala penurunan itu terjadi dari aspek intensitas penyelenggaraan dan jumlah peminatnya.

"Penurunan intensitas penyelenggaraan pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing ini disebabkan oleh beberapa faktor. Dari dalam negeri akibat cara penyelenggaraan pengajaran," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/7).

Dendy mengatakan, penurunan paling banyak terjadi di Australia dan Jerman. Kondisi politik negara, tambahnya, turut menentukan peminat bahasa Indonesia di luar negeri."Kalau program ini sampai ditutup, upaya untuk meningkatkan citra Indonesia semakin kecil," katanya.

Selain dua negara tersebut, Belanda, negara yang memiliki sejarah panjang tentang bahasa Indonesia juga berkurang peminatnya. "Sebaliknya, Jepang, Cina, Amerika Serikat, Mesir, kawasan Asia Tenggara dan negara Arab lainnya justru meningkat," tuturnya.

Untuk mencari masukan solusi, Pusat Bahasa berencana menyelenggarakan seminar dan lokakarya internasional tentang pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing pada 18-20 Juli di Hotel Grand Melia, Jakarta.

Kepala Bagian Pembinaan Bahasa dan Sastra Pusat Bahasa Mustakim mengatakan, tujuan semiloka ini untuk meningkatkan kerja sama yang lebih erat dengan lembaga-lembaga penyelenggara di dalam dan di luar Indonesia.

Saat ini, ujarnya, pusat bahasa sedang melakukan penelitian terkait penurunan lembaga pengajar bahasa Indonesia dan peminatnya. "Kami berharap dalam seminar bahasa minggu depan, jumlah pasti dan solusi bisa didapatkan," katanya.

Reh Atemalem Susanti


Tidak ada komentar:

Posting Komentar