Rabu, 23 Februari 2011

Lingkungan Dalam Islam

Oleh: H. Yasir Maqosid, Lc
sumber : syaifiiakrom.blogspot.com
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaiknya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-A’raf: 56)

Dewasa ini musibah bertubi-tubi menimpa bangsa Indonesia, terutama musibah tanah longsor dan banjir. Bahkan, kota Pekalongan juga tak luput dari banjir setiap kali hujan deras mengguyur kota yang terkenal dengan industri batiknya ini. Ketika banjir melanda, otomatis produksi batik akan tersendat sehingga menyebabkan roda ekonomi juga tidak berputar dengan baik.

Jika daya tampung air suatu sungai sudah tidak memadai dan air sungai tersebut meluap ke daerah sekitarnya, maka terjadilah banjir. Adapun penyebab terjadinya banjir cukup banyak dan saling berkait antara satu penyebab dengan penyebab lainnya. Penyebab tersebut antara lain sampah yang tidak dikelola dengan baik, got-got saluran air yang tertutup, berkurangnya lahan resapan air, curah hujan yang tinggi, menurunnya daya serap tanah, kondisi alam, serta penurunan daya tampung sungai.

Padahal Islam sudah mengajarkan kepada umatnya agar memelihara lingkungannya guna mencegah terjadinya bencana alam. Adapun konsep Islam dalam memelihara lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Penanaman Pohon dan Penghijauan

Rasulullah mengajarkan kepada sahabatnya pentingnya menaman pohon dan menghijaukan lahan. Beliau bersabda, “Apabila seorang muslim menanam tanaman kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia ataupun binatang, maka orang tersebut mendapat pahala bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Memberdayakan tanah dan Menghidupkan Lahan Mati

Supaya daya serap tanah semakin tinggi, maka tanah perlu dikelola dengan baik yaitu dibajak dan dipupuk. Islam juga mengajarkan kepada umatnya agar menghidupkan lahan mati. Tujuanya supaya tercipta keseimbangan lingkungan. Dalam penghidupan lahan mati, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan sebidang tanah yang mati, maka tanah itu menjadi miliknya, dan apabila diambil oleh para pencari rezeki, maka itu menjadi (pahala) sedekah untuknya.” Maksud dari para poencari rezeki adalah binatang buas, burung-burung, manusia dan siapa yang memanfaatkannya.

3. Menjaga Kebersihan

Dalam sebuah ungkapan disebutkan bahwasanya kebersihan adalah sebagian daripada iman. Artinya, orang yang memelihara lingkungannya agar selalu bersih berarti dia telah menunjukkan diri sebagai seorang yang beriman. Sebaliknya, jika dia mengotori lingkungan dengan membuang sampah sembarangan, berarti kadar imannya masih patut dipertanyakan.

4. Menjaga Kekayaan Alam

Islam mengajarkan kepada umatnya agar tidak merusak kekayaan alam yang ada. Al-Qur`an menyebutkan tentang berbagai macam kekayaan alam yang dianugerahkan Allah kepada manusia, tujuannya supaya dijaga dan tidak dirusak. Kekayaan tersebut antara lain: kekayaan hewani, kekayaan nabati, kekayaan laut, kekayaan tambang, matahari dan bulan, dsb. Dalam sebuah hadits Rasulullah bahkan mengecam orang yang membunuh seekor burung dengan tanpa memenuhi haknya. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang membunuh seekor burung secara sia-sia, maka pada Hari Kiamat kelak burung itu akan mengadu ke hadapan Allah dan berkata, ‘Wahai Tuhanku, si fulan telah membunuhku hanya untuk main-main, ia tidak membunuhku untuk suatu manfaat apa pun.” (HR. An-Nasa`i, Ahmad, dan Ibnu Hibban)

5. Ramah Terhadap Lingkungan

Islam mengajarkan kepada setiap muslim agar memperlakukan lingkungan sekitarnya dengan ramah. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu.” (HR. Muslim)

Muslim sejati adalah orang yang memperlakukan manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda mati, bumi dan air, dengan baik. Salah satu contoh perlakuan baik terhadap air adalah menggunakannya dengan sebaik-baiknya dan tidak membuangnya sembarangan.

Semoga dengan adanya kesadaran kita semua merawat lingkungan akan menjadikan lingkungan sekitar kita menjadi lebih baik sehingga kita dijauhkan dari bencana alam yang dapat meluluhlantakkan segalanya.

SPL (Siswa Peduli Lingkungan)

PROFIL SPL (SISWA PEDULI LINGKUNGAN)

SMA NEGERI 7 MATARAM

SPL merupakan salah satu ekstrakurikuler yang ada di SMAN 7 Mataram, kata SPL pertama kali tercetus oleh bapak kepala sekolah pada saat pengarahan sekolah sehat nasional. Beliau mengatakan perlunya kesadaran untuk membuat wadah sebagai penyelamat lingkungan. Kerena mengapa sekarang banyaknya pencemaran lingkungan yang mengakibatkan kerusakan alam. Dengan demikian pada tanggal 1 januari 2011 terbentuknya SPL yang diprakarsai oleh anak-anak IPS Yang Peduli Lingkungan, serta bekerja sama dengan Yayasan Peduli FURI(Fuji Rinjani) merupakan bentuk kerja sama yang bermanfaat untuk lingkungan.

Memilki visi dan misi sebagai berikut:

Visi Dan Misi Siswa Peduli lingkungan Hidup

Visi :

1. Menciptakan Kesadaran tentang lingkungan

2. Memotivasi siswa akan kesadaran terhadap lingkungan

3. Wadah sebagai kreativitas siswa untuk berinovasi mengembangkan lingkungan

4. Mencetak Generasi siswa sadar Lingkungan

Misi :

1. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman

2. Mengelola sumber daya yang tidak kita sadari(sampah)

3. Menyadarkan siswa akan indahnya kebersihan lingkungan

4. Menghimbau siswa untuk bersikap kritis terhadap lingkungan